PKK PEDULI DAMPAK COVID-19

PKK PEDULI DAMPAK COVID-19

#Tantangan Menulis Hari Ke-76

#TantanganGurusiana

PKK Peduli Dampak Covid-19

Sudah dua minggu, pemerintah menerapkan Belajar Di Rumah untuk para pelajar dan mahasiswa. Bahkan kini diperpanjang hingga dua minggu ke depan. (Dapat berbeda kebijakan sesuai sikon daerah). Berbagai komentar dan ulasan makin ramai di dunia maya. Pro dan kontra pun muncul ketika tempat ibadah diimbau tidak mengadakan kegiatan.

Suka tidak suka masyarakat harus patuh dengan aturan yang ditetapkan pemerintah dalam upaya mencegah penularan virus corona agar tidak meluas dan menjadi-jadi. Tentu saja hal ini juga menimbulkan permasalahan yang lain. Semua sektor terkena dampaknya.

Memang bukan hal mudah memutuskan suatu perkara yang dapat dipahami dan disukai semua pihak. Apalagi memenuhi selera 250 juta penduduk, di mana semua warga mempunyai kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Tapi ini masalah penyakit. Si virus tidak tebang pilih. Siapa pun orangnya bagi yang lengah akan diserangnya. Kaya miskin, desa kota, sehat sakit, pasien dokter, dan semuanya saja bisa terpapar dan terinfeksi.

Keputusan belum melockdown negara sudah menjadi bahan perbincangan hangat, apalagi masalah kekurangan Alat Pengaman Diri (APD) di hampir seluruh rumah sakit. Ditambah lagi adanya permasalahan-permasalahan lainnya. Sungguh hal tersebut menjadi bahan dan sasaran empuk untuk diangkat menjadi berita.

Semua berlomba-lomba menjadi "Pengamat dan Wartawan Hebat". Yang mana masing-masing berebut saling menginformasikan apa yang sejatinya sering tidak jelas sumber dan kebermanfaatannya. Hal demikian tanpa mereka sadari justru mengacaukan dan membuat situasi malah makin mencekam. Belum lagi komentar-komentar dan opini yang kontra produktif juga bertebaran di media sosial. Hmmm...begitulah kita.

Di luar itu semua, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) pusat yang dimotori oleh Pokja (Kelompok Kerja) 3 secara berantai mengirim pesan imbauan kepada seluruh Tim Penggerak dan Kader PKK untuk menggiatkan Gerakan Hatinya PKK di rumah masing-masing.

Adakah yang tahu Hatinya PKK? Ya, benar. Hatinya PKK singkatan dari Halaman Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Hal tersebut merupakan unggulan program Kelompok Kerja 3. Intinya semua warga diajak untuk memaksimalkan pekarangan rumah masing-masing. Andaikan tidak memiliki lahan tanah, dianjurkan menggunakan polybag, kaleng-kaleng bekas, plastik bekas pembungkus minyak goreng, dan sebagainya.

Tanaman yang ditanam dapat berupa tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman obat keluarga, dan dapat juga tanaman hias yang nantinya dapat dijual sebagai tambahan pendapatan keluarga.

Untuk lebih jelasnya, saya salin WA imbauan dari TP PKK Pusat (dengan sedikit edit tata tulis) sebagai bentuk kepedulian dan usaha nyata PKK sebagai mitra pemerintahan dalam mengantisipasi dampak lockdown total.

Assalamualaikum W.W.

Salam sejahtera manteman Pokja 3 seluruh Indonesia.

Dalam rangka upaya membantu Pemerintah bila terjadi lockdown di daerah kita masing-masing. Salah satu kesulitan yang akan terjadi adalah Pola Distribusi pangan dan obat-obatan ke tingkat masyarakat khususnya Rumah Tangga.

Salah satu solusi yang ampuh adalah menggerakkan Hatinya PKK secara masiv pada seluruh Desa dan Kelurahan untuk menggiatkan Pemerataan Pemanfatan Lahan Pekarangan.

Menghadapi 3 bulan ke depan bila terjadi Lockdown total, ajak seluruh rumah tangga, menanam sayur mayur, umbi2an, buah, serta beternak, dan atau memelihara ikan.

Jadikan pekarangan sebagai Lumbung Hidup, Apotek Hidup, dan Warung Hidup serta maksimalkan Asman Toga. Dengan demikian kita membantu meringankan tugas pemerintah yg gamang mencari solusi pola distribusi.

Ayo, bergerak! PKK harus terdepan.

Pokja 3 TP PKK Pusat.

Work From Home, 30 Maret 2020.

Kalileler, 30032020

by : Cicilia Sumarti Kiyatno, S.Pd, M.Pd (Ketua TP. PKK Kelurahan Tawangsari)

https://cibi.gurusiana.id/article/2020/3/pkk-peduli-dampak-covid-19-4106800